Pembinaan Olimpiade
Matematika
SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH
SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH
PENDAHULUAN
TUJUAN
Tujuan diadakannya Olimpiade Sains
Nasional adalah :
1. Menumbuhkembangkan
budaya kompetitif yang sehat di kalangan peserta didik
SMA/MA
2. Meningkatkan
wawasan pengetahuan, kemampuan, kreativitas dan kerja keras untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Membina
dan mengembangkan kesadaran ilmiah untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi masa kini dan yang
akan datang
4. Mempererat
kesatuan bangsa dalam pengembangan sains, matematika dan teknologi bagi generasi muda masa kini
dan yang akan datang
5. Meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan siswa dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas
HASIL
YANG DIHARAPKAN
Hasil
yang diharapkan pada Olimpiade Sains Nasional adalah :
1. Menciptakan
suasana kompetisi yang sehat antar peserta didik,
antar sekolah dan Antar provinsi di bidang sains, matematika dan
teknologi.
2. Memacu
peningkatan mutu pendidikan sains, matematika dan teknologi di semua sekolah.
3. Membangkitkan
minat keilmuan, khususnya sains, matematika dan teknologi bagi peserta didik dan warga sekolah.
4. Membangun
kesadaran di kalangan peserta didik dan warga sekolah bahwa belajar sains, matematika dan teknologi dapat
menyenangkan dan mengasyikkan.
5. Mempererat
persatuan dan kesatuan bangsa di masa kini dan yang akan datang.
MATERI
OLIMPIADE MATEMATIKA SMA
Materi
soal-soal olimpiade matematika SMA bersumber pada buku-buku pelajaran, buku-buku penunjang dan bahan
lain yang relevan. Penekanan soal adalah pada
aspek penalaran, pemecahan masalah dan komunikasi dalam matematika.
Karakteristik
soal olimpiade unik dan tidak seperti soal biasa , untuk bisa menjawab soal, memerlukan
kematangan matematika dengan taraf lanjut berupa wawasan, kecermatan, kejelian, kecerdikan, cara
berpikir dan pengalaman dengan matematika.
Seperti
umumnya kompetisi matematika yang serius, Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA/MA mengukur secara
langsung tiga aspek, yaitu pemecahan masalah (problem
solving), penalaran (reasoning) dan komunikasi tertulis. Oleh karena itu persiapan calon peserta OSN semestinya
berorientasi kepada peningkatan
kemampuan dalam ketiga aspek tersebut.
Pemecahan
masalah dipahami sebagai pelibatan diri dalam masalah tidak rutin (nonroutine problem), yaitu masalah yang
metode penyelesaiannya tidak diketahui di muka.
Masalah tidak rutin menuntut pemikiran produktif seseorang untuk menciptakan strategi, pendekatan dan teknik untuk
memahami dan menyelesaikan masalah tersebut. Pengetahuan dan keterampilan saja tidak
cukup. Ia harus dapat memilih pengetahuan dan
keterampilan mana yang relevan; meramu dan memanfaatkan hasil pilihannya itu untuk menangani masalah tidak rutin yang
dihadapinya. Boleh jadi seseorang secara intuitif
dapat menemukan penyelesaian dari masalah matematika
yang dihadapinya. Bagaimana ia dapat meyakinkan dirinya dan orang lain bahwa penyelesaian yang ditemukannya itu
memang penyelesaian yang benar? Ia harus memberikan
justifikasi (pembenaran) untuk penyelesaiannya itu. Justifikasi yang dituntut di sini mestilah berdasarkan
penalaran matematika yang hampir selalu berdasarkan
penalaran deduktif.
Peserta
OSN Matematika SMA/MA perlu menguasai teknik-teknik
pembuktian, seperti bukti langsung, bukti dengan kontradiksi, kontraposisi dan induksi matematika.
OSN
Matematika SMA/MA berbentuk tes tertulis. Oleh karena itu peserta perlu memiliki kemampuan berkomunikasi secara
tertulis. Tulisan haruslah efektif, yaitu dapat dibaca
dan dimengerti orang lain serta menyatakan dengan tepat apa yang dipikirkan penulis.
OSN
Matematika SMA/MA adalah tes dengan waktu terbatas. Ini berarti
bahwa peserta harus dapat melakukan ketiga hal di atas secara efisien. Peserta
OSN diharapkan memahami materi yang diujikan,
bukan sekedar mengetahui fakta materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar